
Kota Malang yang merupakan kota pendidikan tidak lepas dari pantauan Salim Ashuri yang saat ini masih menjabat sebagai ketua DPW Gemasaba Jawa Timur, Salim sapaan akrabnya tidak membutuhkan waktu lama untuk mendirikan Gemasaba Kota Malang.
Gemasaba Kota Malang dalam perjalanannya tidak banyak yang dilakuakan untuk partai bahkan bisa dibilang sangat jauh dari konsep awal didirikan Gemasaba, selama ini Gemasaba secara kelembagaan tidak mempunyai ruang aktualisasi politik, ketidaktauan kita dalam berpolitik jadi salah satu faktor tidak berkembangnya Gemasaba di Kota Malang dan ketidakkonsistenan dalam menjalankan program kerja yang telah direncanakan pada rapat kerja DPC Gemasaba Kota Malang merupakan faktor yang paling urgen disebuah organisasi manapun.
Berada didalam induk Partai (PKB) Gemasaba Kota Malang dihadapkan dengan dinamika politik yang fluktuatif, ketidakmampuan pengurus Gemasaba dalam menghadapi perubahan politik yang begitu cepat di internal atau di eksternal partai ini membawa Gemasaba dalam kebingbangan, ketidakmampuan tersebut dinilai oleh beberapa oknom Gemasaba masih belum pantas bermain politik (cukup jadi pembantu oknom),
tapi juga tidak sedikit oknom yang memanfaatkan ketidakstabilan Gemasaba untuk "dijual", padahal Gemasaba Kota Malang tidak laku dipasaran.
Bagi penulis Gemasaba Kota Malang tidak harus dijual pada partainya, karena pada hakikatnya Gemasaba Kota Malang masih dibawah naungan PKB Kota Malang yang keberadaanya berdedikasi untuk partai, bertanggungjawab untuk membesarkan partai, menjalankan aturan-aturan partai serta membantu dan menjadi garda terdepan ketika dibutuhkan oleh partai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar