Peristiwa bom bunuh diri dan baku tembak teroris dengan pihak kepolisian di Sarinah Thamrin - Jakarta Pusat pada berapa hari lalu (13/1) menyimpan banyak cerita perlawanan para nitizen untuk menyerang balik pelaku teror, serangan tersebut dilakukan dibeberapa media sosial yang berkembang saat ini, dengan berbagai perlawanan para nitizen untuk mengungkapkan kekesalannya pada pelaku teror di ibu kota tersebut.
Cukup massif perlawanan para nitizen bikin malu para aktor dibalik aksi teror di jakarta Pusat kemarin, #KamiTidakTakut hastag atau jargon yang sangat luar biasa untuk mempermalukan pelaku teror diamanapun, disamping itu hastag #KamiTidakTakut menumbuhkan rasa nasionalisme diera modern ini, tidak hanya gerakan dimedia sosial pada kenyataannya, saat kejadian bom bunuh diri dan baku tembak berlangsung dari sekian banyak masa masarakat tidak lari atau menjauh dari lokasi tersebut, malah dibuat tontonan dan dilokasi itu pula tidak sedikit para pengsong menjajah jualannya.
Gerakan Nasionalisme dengan hastag #KamiTidakTakut sudah membuktikan bahwa masyarakat Indonesia tidak bisa dipecah belah oleh siapapun dan oleh negara manapun, kejadian di Sarinah Thamrin kemarin sudah menjadi bukti nyata kalau masyarkat Indonesia mampu mengalahkan para pelaku teror.
Semoga gerakan nasionalisme ini terus berlanjut untuk kepentingan keutuhan NKRI dan menjaga bangsa Indonesia dari berbagai paham yang ingin menghancurkan Indonesia. #KamiTidakTakut teroris, #KamiTidakTakut Radikalime yang ingin menhacurkan NKRI, #KamiTidakTakut mengusir freeport dari Papua, #KamiTidakTakut melawan kelompok yang tidak sepakat dengan Pancasila. #KamiTidakTakut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar