tujuan dari mendirikan sekolah-sekolah hanya untuk menciptakan peserta didiknya menjadi buruh atau pekerja, dan sasaran dari itu adalah kaum pribumi asli indonesia. iming-iming untuk "mempermudah cari kerjaan pasca mengenyam pendidikan" itu yang menggiurkan rakyat indonesia dan penyakit seperti itu merambat pada sekarang.
esensi dari pendidikan sudah dimanipulasi dengan adanya pekerjaan. dengan adanya seperti itu indonesia tidak mengambil langkah konkrit untuk menciptakan bangsa yang lebih maju. malah pemerintahan indonesia membuat kebijakan yang tidak masuk akal yaitu dengan adanya Ujian Akhir Sekolah (UAS). dampak negatif dari UAS adalah :
- kelulusan seorang murid hanya di tentukan selama 3 hari, padahal selama sekolah seorang murid masih menempuh selama 3 tahun bagi SMA dan SMP atau sederajatnya dan 6 bagi SD atau sederajatnya.
- ukuran peneliannya dianggap rata dan sama, antara yang di pelosok desa dengan kota, antara indonesia bagian barat dengan indonesia bagian timur atau tengah dan antara fasilitas yang memadai dengan fasilitas yang tidak memadai. padahal bangsa indonesia terkenal dengan pluralitas.
- setiap tahunnya standar kelulusan terus bertambah, malah itu bukan menambah siswa tambah pintar akan tetapi mencari cara bagaimana untuk bisa nyontek.
sudah lengkap penderitaan bangsa indonesia dari pendidikan "pemodal" sampai pendidikan penyamarataan berfikir. ini adalah tugas kita sebagai insan indonesia yang haus akan perubahan, maka dari untuk merubah negara atau bangsa, kita harus rombak sistem pendidikan yang ada di indoneisa. MERDEKA!!!!!!!!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar